Terbentuknya Kepulauan Nusantara
Terbentuknya Kepulauan Nusantara
Pada zaman glasial,suhu sangat rendah sehingga air laut menyusut beku dan menumpuk di dua khutub bumi. pada masa ini terbentuk kepulaun Nusantara degan ciri khas antarpulau yang kerap bertolak belakang.
Kala pleistosen berlangsung sekitar 600.000 tahun lalu .Pada masa ini terjadi bebagai peristiwa yang berdampak sangat besar bagi kehidupan manusia. keadaan alam masih liar dan lebil karna silih bergantinya dua zaman ,yaitu zaman glasial dan zaman interglasial.
KENAMPAKAN ALAM AWAL
Peristiwa pada zaman glasial antara lain terlihat dari meluasnya es ke seluruh bagian bumi, perubahan iklim, turun naiknya permukaan air laut,munculnya daratan baru, letusan gunung berapi serta terbentuk dan menghilangnya sungai dan danau.
Meluasnya permukaan es pada zaman ini menyebabkan penurunan permukaan air laut hingga 100-150 meter dari titik semula. akibatnya laut menjadi dangkal dan berubah menjadi daratan.
Pada zaman ini, bagian barat kepulauan Nusantara berhubungan dengan daratan Asia Tenggara. kepulauan indonesia bagian timur berhubungan dengan daratan Australia.Daratan yang menghubungkan Idonesia bagian barat dengan Asia Tenggara disebut paparan sunda, sedangkan yang menghubungkan Indonesia bagian timur dengan Australia disebut Sahur. Di antara kedua paparan ini terdapat daerah kepulauaan, yang kini disebut Sulawesi, Nusa Tenggara , dan Maluku,. Daerah ini tidak stabil dan dibatasi oleh laut dalam dari kedua daratan tadi.
Kawasan Nusantata memiliki bentang alam yang luar biasa, sebagian besar daratan terbentu akibat kegiatan gunung api yang dahsyat, dan mengalami masa pelengkungan besar selama zaman glasial dan pluvial. Sebuah gunung raksasa di sumatra utara meletus sehingga puncaknya hancur, dan membentuk danau toba. Sungai berukuran sangat besar mengalirkan airnya ke sungai-sungai lain di sumatra bagian timur dan ke sungai kapuas di kalimantan barat masa kini. Sumber dari sungai raksasa itu berada di sebuah dataran tinggi yang sekarang menjadi pulau bangka dan belitung. Aliran utama sungai mengarah ke utara,yaitu ke laut cina selatan. Cabanglain sungai raksasa ini mengalir ke selatan dan bermuara di suatu tempat yang kini disebut selat makassar.
KEHIDUPAN AWAL
Pada zaman glasial, proses glasial(pembentukan es) mengalami pasang surut di bumi belahan utara, dan menimbulkan pengaruh pada iklim di daerah tropis. Akibatnya terjadi musim hujan dan kering pada musim kemarau, sebagian besar wilayah tropis menjadi padang rumput. burung-burung yang hidup di padang rumput dan memiliki jangakauan terbang yang pendek berpindah dari myanmar dan malaya ke daerah yang kini di sebut Sumatra, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. jalur migrasi lainnya berasal dari laut Cina Selatan ke wilayah yang sekarang di kenal sebagai Taiwan, Filipina, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Ketika musim penghujan tiba, hutan hujan terbentuk, dan burung yang hidup di padang rumput menghilang. Setelah terjadinya periode musim dingin kedua yang lebih hangat, hanya tersisa satujalur bagi burung-burung yang hidup di padang rumput, yaitu melalui Taiwan, Filipina, dan Nusa Tenggara, karna daratan di sebelah barat tetap berupa hutan hujan yang lebat
Zaman glasial bukan hanya mempengaruhi iklim tanah, melainkan juga keadaan geografis. Selama zaman glasial, bagian dangkal Laut Jawa dan sebagian Laut Cina Selatan mengering. Kondisi ini menciptakan bentang daratan luas yanfg meliputi Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, dan Kalimantan, serta membuka jalur darat baru dari Laut Cina Selatan menuju Taiwan, Fiipina, dan Kalimantan, hingga ke Sulawesi melalui jalur darat Sangihe. pada awal kala pleistosen, mulai muncul keberadaan hewan-hewan seperti archidiskodon (gajah sejati pertama), stegedon, hippopotamus, dan leptobos.
KENAMPAKAN ALAM MASA KINI
Pada waktu glasiasi surut (zaman interglasial), suhu mengalami peningkatan sehingga lapisan es di kutub utara mencair. Akibatnya permukaan laut menjadi lebih tinggi dan terjadi banjir besar di sebagian tempat, Keadaan ini menyebapkan banyak daratan dipisahkan oleh lautan dan selat.
Di Nusantara, dampak tersebut menyebapkan pemisahan wilayah Indonesia bagian barat dari daratan benua Asia, sedangkan wilayah Indonesia bagian timur terpisah dari benua Australia. Keadaan ini berlaku hingga saat ini.
Perubahan pada zaman intergrasial ini berpengaruh besar bagi kehidupan mahluknya. Dampaknya terlihat pada kesamaan jenis fauna di Aasian daratan dengan fauni di wilayah kepulauan Indonesia bagian barat. Untuk wilayah Indonesia bagian timur, terdapat kemiripan fauna dengan daratan Australia.
Ilmuan asal Inggris, Alfred R. Wallace, melakukan penelitian atas
keragaman fauna di infonesia. Ia menetapkan garis batas antara fauna
Indonesia bagian barat dan timur, yang berada di selat Makasar dan
Lombok.Garis pemisah ini di kenal sebagai garis Wallace. Pada awalnya,
bagian barat Indonesia tersambung dengan daratan Asia, sementara
kebanyakan wilayah timur tersambung dengan daratan Australia. Di antara
kedua dangkalan tersebut terletak garis pembatas yang sekarang terdiri
atas Sulawesi, Maluku, dan Kepulauan Sunda Kecil.
Terimakasih telah mampir di blog sederhana saya
sumbe :Eksiklopedia Sejarah dan Budaya
0 Response to "Terbentuknya Kepulauan Nusantara"
Posting Komentar